The Future of Beauty and Micropigmentation: Panel Diskusi Seputar Industri Sulam Kecantikan Bersama Anggie Rassly

25 September, 2020

Rasanya, hampir semua wanita akan setuju kalau alis merupakan salah satu elemen paling penting dalam merias wajah. Tak heran, ada begitu banyak produk kecantikan yang ditujukan khusus untuk mendapatkan tampilan alis on fleek, mulai dari pensil alis, maskara alis, brow pomade, brow gel, dan masih banyak lagi. Selain sederet produk kecantikan, salah satu cara praktis yang bisa dijadikan solusi untuk mendapatkan tampilan alis on fleek adalah sulam alis. Pasalnya, teknik treatment yang digemari banyak wanita ini disebut-sebut dapat memberikan hasil yang natural dan tahan lama.

Kalau membahas tentang sulam alis, rasanya kurang lengkap jika tidak menyebut salah satu sosok yang kerap disebut-sebut sebagai maestro alis tanah air, yaitu Anggie Rassly. Ia telah berkutat di dunia sulam kecantikan selama 14 tahun, terhitung sejak 2005. Deretan klien yang sudah mempercayai tangan Anggie pun sudah tak terhitung. Bahkan, antrian Anggie Rassly Brow Studio sudah mencapai tahun 2021, lho!

Untuk membagikan pengalamannya berkarier sebagai praktisi sulam kecantikan yang menggunakan metode micropigmentation, Anggie pun berkolaborasi dengan AMIEA International dan dr. Adhimukti Sampurna, SpKK, FINDSDV dari Bamed Skin Care untuk menghadirkan panel sekaligus diskusi bertajuk The Future of Beauty and Micropigmentation: Best Tools, Best Practice, Best Result, Best Income. Tak hanya membahas faktor kesehatan pasien, di acara ini ia juga membahas betapa pentingnya penggunaan alat dengan cara yang tepat. Penasaran dengan keseluruhan isi acaranya? Scroll down!

Menjawab Pertanyaan Seputar Industri Sulam Kecantikan

Bertempat di Greenhouse Coworking Space, Jakarta, pada Satu (26/1) lalu, Anggie membuka acara dengan menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang diselenggarakannya acara ini. Menurut survey yang dilakukan Anggie Rassly dan timnya, 7 dari 10 klien baru yang datang ke Anggie Rassly Brow Studio adalah klien yang tidak puas dengan hasil sulam alis yang mereka lakukan di tempat sebelumnya. Sebagai solusinya, mereka pun menginginkan Anggie untuk memperbaiki tampilan alisnya. Dengan data yang berhasil dikumpulkan ini, akhirnya Anggie terdorong untuk mengedukasi, memberikan informasi mendalam, serta menyediakan solusi untuk para praktisi sulam kecantikan lainnya.

Panel pertama dibawakan oleh dr. Adhimukti Sampurna dengan tajuk "Best Procedures for Best Results". Memiliki latar belakang medis, dr. Adhimukti menjelaskan bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk para praktisi, mulai dari mengambil foto before-after, hingga pentingnya menanyakan kondisi kesehatan pasien terkait obat apa yang dikonsumsi dan penggunaan consent form. Menutup sesi panel, Anggie menambahkan bahwa SOP ini akan membantu para praktisi untuk menjaga prosedur tetap aman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya saja pasien yang tiba-tiba alergi karena memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Mengangkat tajuk "Best Techniques for Best Income", panel kedua pun dipandu langsung oleh Anggie Rassly. Selain menjelaskan teknik yang biasa Anggie gunakan, di kesempatan ini Anggie juga menekankan bagaimana cara tepat untuk menghadapi klien. "Kalau aku paling sebal dengan klien yang membawa foto artis sebagai contoh alis yang mereka inginkan. Pasalnya, belum tentu model alis yang mereka inginkan pas dengan bentuk wajahnya. Jadi, biasanya aku lihat secara bentuk saja. Misalnya, 'oh dia mau alis yang lurus ala Korea', lalu aku sesuaikan lagi dengan wajahnya," jelasnya.

Selain itu, salah satu kekhawatiran yang banyak ditanyakan para peserta adalah bagaimana dengan klien yang memiliki kondisi kulit atau kesehatan khusus, atau klien yang masih ragu. Terkait hal ini, Anggie menjawab dengan tegas, "Lebih baik aku kehilangan satu orang klien, daripada harus kehilangan nama baik aku. Kalau dipaksakan juga tentu kita mengerjakannya tidak puas, kliennya juga tidak puas. Jadi tempatkan diri Anda (para praktisi) sebagai mediator, sebagai penyedia jasa saja tanpa perlu memaksakan menerima klien."

Bertajuk "Best Tools for Best Practice", panel ketiga dibawakan oleh SuzĂ© Steyl, Master Trainer dari AMIEA International. AMIEA merupakan perusahaan asal Jerman yang berfokus di bidang micropigmentation. Tak hanya menyediakan jasa, AMIEA juga menyediakan ragam pilihan alat micropigmentation dan selalu berinovasi untuk menghadirkan terobosan baru terkait industri sulam kecantikan. Nah, kabar baik untuk para praktisi sulam kecantikan, kini AMIEA International juga mendistribusikan alat dan pigmen micropigmentation ke Indonesia melalui Anggie Rassly, lho! 

Setelah seluruh panel diskusi disampaikan, seluruh peserta dapat menyaksikan secara langsung bagaimana pakar alis Anggie Rassly bekerja dalams sesi exclusive live demo. Sambil menyaksikan bagaimana Anggie bekerja menggunakan Linelle Supreme, alat micropigmentation AMIEA yang ia jagokan, para peserta juga berkesempatan untuk melontarkan pertanyaan apapun pada Anggie.

Menutup rangkaian acara The Future of Beauty and Micropigmentation, Anggie menuturkan bahwa terdapat beberapa 'PR' yang akan ia kerjakan untuk masa depan sulam kecantikan tanah air, mulai dari menentukan sebutan profesi untuk para praktisi, hingga mewujudkan gagasan berdirinya badan kesehatan khusus untuk praktisi sulam kecantikan yang belum memiliki in-house doctor. Semoga dengan diadakannya panel The Future of Beauty and Micropigmentation, industri sulam kecantikan tanah air akan semakin maju, ya!