Anggie Rassly, Maestro Pelukis Alis

25 September, 2020

Alis menjadi bagian penting yang menjadi frame penyeimbang proporsi wajah. Bentuk alis yang ‘salah’ akan membuat komposisi wajah jadi tak seimbang. Teknologi telah memperkenalkan teknik sulam alis yang bisa membuat alis sempurnaAnggie Rassly (35) adalah salah seorang yang mendalami teknik ini dan berhasil menjadi pesulam alis paling dicari saat ini.
 
Nama Anggie sudah tersohor di kalangan selebritas papan atas sejak tren sulam alis masuk ke Indonesia tahun 2005 lalu. Beberapa selebritas tanah air, seperti Dian Sastrowardoyo, Adinia Wirasti, Jessica Iskandar, Nagita Slavina, Melanie Subono, Ina Thomas, hingga Fenita Arie, pernah memercayakan Anggie untuk memermak   alis mereka.       

Ketika femina menyempatkan bertandang ke Brow Studio miliknya di bilangan Gunawarman, Jakarta Selatan, tampak beberapa wanita sabar menunggu antrean untuk merasakan ‘tangan dingin’ Anggie. Sudah bukan rahasia bahwa studio ini  tiap harinya selalu dipadati klien dari beragam latar belakang, mulai dari selebritas, pejabat, wanita muda, sosialita, hingga warga negara asing. Antreannya pun terbilang fenomenal: fully booked hingga tahun 2020!

Apa yang membedakan Brow Studio dengan studio sulam alis lainnya? Selain teknik pengerjaannya yang rapi, Anggie --yang mempelajari teknik sulam alis  di Singapura dan Amerika dan memiliki jam terbang puluhan tahun-- juga menjamin bahwa pengerjaan sulam alis akan ditangani sendiri olehnya.

“Sulam alis adalah sebuah karya seni. Saya punya idealisme sendiri bagaimana ingin melukis wajah klien saya. Itu sebabnya, saya berusaha total dengan cara mengerjakan semua karya sulam itu sendiri,” jelas Anggie, yang membatasi kliennya hanya 10 orang per hari.


Anggie memang sangat menjaga kualitas dan tak sekadar mengejar kuantitas klien. Ia memberi kebebasan penuh kepada kliennya untuk memilih bentuk alis yang diinginkan. Ia  juga memberi masukan mengenai jenis alis yang paling pas sesuai jenis wajah klien dalam sesi konsultasi yang jadi nilai plus studio alisnya. Agar klien punya bayangan mengenai alis barunya, Anggie akan membuat pola alis terlebih dahulu. Setelah disetujui, barulah ia melakukan sulam alis.

Saat ini, model alis yang paling digemari adalah alis tebal seperti milik supermodel Cara Delevigne. Anggie pun mengaku bisa mewujudkannya dengan nyata. Namun, mengingat fungsi alis yang seperti bingkai wajah, Anggie tetap mencocokkan ketebalannya sesuai dengan bentuk dan komposisi wajah tiap-tiap klien. Alhasil, sulaman alis karyanya terlihat tetap natural dan nyata. Rupanya, talenta dan totalitas itulah yang membuat studio miliknya laris. Ribuan wanita pun rela menunggu hingga bertahun-tahun demi mendapat sentuhan langsung dari wanita berdarah Jawa-Medan yang juga menulis buku Brow it Up ini.

Bagi Anggie, tidak salah bila banyak wanita masa kini yang menggemari teknik sulam alis. Beberapa kliennya bahkan mengaku ketagihan ingin alisnya kembali disulam oleh Anggie. “Itu karena teknik sulam bisa menghasilkan bentuk alis yang terlihat alami dan tahan lama. Berbeda dengan teknik tato yang bersifat permanen, alis yang disulam akan memudar dalam kurun waktu 1-3 tahun,” ujar Anggie, yang pada tahun 2015 mendapat sertifikat internasional di sebuah workshop sulam alis di Amerika Serikat. Sulam alis juga mempermudah wanita dalam merias wajah karena tak perlu lagi  tiap hari menggambar alis dengan pensil alis.

Memang, proses pengerjaan sulam alis mirip dengan tato karena melibatkan aplikasi pigmen ke dalam kulit menggunakan jarum. Namun, sulam alis hanya bekerja di lapisan kulit terluar. Pigmen warna yang digunakan pun berupa tinta herbal yang jenisnya seperti henna. “Cara kerjanya adalah dengan membentuk salur-salur seperti serat rambut asli di bagian alis yang kosong agar terlihat alami,” kisah pemilik gelar Bachelor of Arts dari Curtin University, Australia yang membuka studio khusus sulam alis sejak tahun 2005.

Proses sulam alis oleh Anggie memakan waktu kurang lebih 2 jam. Langkah-langkahnya meliputi anestesi menggunakan semacam krim khusus, aplikasi pigmen, dan touch up. Anggie mematok harga Rp5 juta untuk layanan reguler dan Rp12 juta untuk VVIP. Antrean layanan reguler memakan waktu bertahun-tahun, sedangkan untuk VVIP bisa dalam hitungan bulan. Saat ini, Brow Studio juga berekspansi mengembangkan layanan lain, seperti sulam bibir, sulam eye liner, tanam bulu mata, waxing, dan threading (merapikan alis menggunakan benang).